4 Jenis Jangkrik Ternak Yang Banyak Dibudidayakan di Indonesia

Memulai usaha ternak jangkrik saat ini sedang banyak dilakukan oleh para penghobi burung sebagai bisnis sampingan. Tetapi tahukah anda bahwa ada banyak jenis jangkrik ternak dan tidak semuanya bagus untuk burung?

Jenis Jangkrik Ternak

Memang di dunia ini ada lebih dari 123 jenis jangkrik yang tersebar di seluruh permukaan bumi. Namun hanya ada beberapa jenis jangkrik yang bagus untuk menjadi pakan burung atau hewan ternak. Beberapa jenis yang lain justru memiliki racun di dalam tubuhnya.

Secara umum, orang – orang mengenal jenisnya hanya seperti jangkrik jawa, jangkrik madu, atau jangkrik petarung. Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas lebih rinci jenis – jenis jangkrik ternak yang bagus untuk pakan hewan.

Jangkrik Bering (Telegrylfus Mitratus)

Jenis jangkrik yang banyak dibudidakayakan di Indonesia yang pertama adalah jangkrik bering. Serangga jenis ini memiliki karakter tubuh yang lebih rapuh dan kecil dibandingkan jenis lainnya.

Namun bering sering bertarung dengan sesama jenisnya sendiri di satu kandang. Sehingg banyak orang yang menyebut bahwa ia adalah jenis petarung alias fighter.

Tetapi, jangkrik bering lebih banyak dibudidayakan di Indonesia sebab perawatannya yang lebih mudah dan sederhana. Apalagi, teksturnya tubuhnya yang rapuh dan mudah hancur membuatnya cocok untuk diberikan ke segala jenis burung pemakan serangga.

Jangkrik Upa (Gryllodes Sigilatus)

Berikutnya ada jenis upa atau disebut jangkrik upa. Berbeda dengan bering, jenis ini adalah jenis yang banyak dibudidayakan untuk pakan ikan saja.

Sebab upa mengeluarkan bau yang kurang sedap dan terkadang membuat burung tidak mau memakannya. Tetapi untuk pemelihara arwana atau ikan alligator, jenis upa ini sangat dicari – cari.

Hal ini dikarenakan jangkrik upa memiliki ukuran tubuh yang terbilang kecil dan mudah dicerna oleh hewan termasuk ikan. Sehingga, cocok untuk diberikan untuk ikan yang masih berumur remaja atau masih belajar makan serangga.

Sedangkan untuk burung, biasanya jenis upa ini hanya digunakan sebagai hewan masteran saja. Sebab suara yang dihasilkan upa jauh lebih nyaring dan merdu dibandingkan jenis jangkrik ternak lainnya.

Jangkrik Jerabang (Gryllus Domesticus)

Jenis jangkrik ternak yang banyak dibudiyakan untuk pakan burung dan ikan adalah jangkrik jerabang. Selain karena banyak yang mencari, cara ternak jangkrik yang satu ini juga sangat mudah.

Kenapa dibilang sangat mudah? Sebab makanan jangkrik ini bisa berasal dari mana saja. Mulai dari voer ayam, daun – daunan, atau buah yang dipotong kecil – kecil.

Bukan hanya itu, untuk membedakan mana jenis kelamin laki – laki dan perempuannya juga sangat sederhana. Bahkan bisa dilihat secara langsung tanpa perlu menyentuhnya. Pada jenis jantan warnanya lebih hitam, sedangkan jenis betina warnanya lebih pudar.

Jangkrik Jeliteng (Grylfus Bimaculatus)

Jenis jangkrik yang bagus untuk ternak terkahir adalah jangkrik jeliteng. Biasanya jangkrik ini agak jarang ditemukan di kios – kios pasar burung.

Sebab jeliteng adalah jenis jangkrik mahal dengan ukuran tubuh yang kokoh, besar, dan banyak kandungan protein. Dibandingkan jenis lainnya, perawatan jeliteng juga bisa dibilang yang paling sulit.

Jenis jangkrik ini juga sangat bagus untuk masteran, karena suara ngeriknya sangat keras dan sangat tajam jika sudah masuk di kicauan burung.

Itulah dia 4 jenis jangkrik ternak yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Bila anda masih baru dalam dunia ternak jangkrik ini, jenis yang disarankan adalah jenis bering atau jerabang.

Leave a Comment