Cara Menjodohkan Lovebird agar Cepat Bertelur

Burung lovebird menjadi salah satu jenis burung peliharaan yang sangat digemari karena warna bulunya yang cantik dan suaranya yang khas.

Selain itu, lovebird juga bisa menjadi sumber penghasilan tambahan jika diternakkan dengan baik.

Salah satu kunci sukses dalam beternak lovebird adalah menjodohkan pasangan dengan tepat agar cepat bertelur dan menghasilkan anakan yang sehat.

Bagi pemula, proses penjodohan ini sering kali menjadi tantangan.

Tapi jangan khawatir, dengan perawatan yang tepat dan kesabaran, lovebird bisa berjodoh dalam waktu singkat.

Memelihara burung lovebird bukan hanya soal menikmati keindahan warna dan suaranya, tapi juga bisa menjadi hobi yang menghasilkan.

Namun, bagi sebagian orang—terutama pemula—proses menjodohkan lovebird bisa menjadi tantangan tersendiri.

Sudah disatukan lama, tapi belum juga bertelur. Apa penyebabnya?

Nah, agar proses penjodohan berhasil dan lovebird cepat bertelur, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, mulai dari pemilihan pasangan, usia, hingga cara perawatan harian.

Cara Menjodohkan Lovebird agar Cepat Bertelur

Di artikel ini, kita akan bahas langkah-langkah praktis menjodohkan lovebird supaya cepat berjodoh, bertelur, dan siap untuk produksi.

Cocok banget buat kamu yang ingin mulai ternak lovebird, baik untuk hobi maupun peluang usaha.

1. Pastikan Jenis Kelaminnya Tepat

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memastikan bahwa lovebird yang akan dijodohkan benar-benar sepasang, yaitu jantan dan betina.

Banyak kasus lovebird tidak bertelur karena ternyata pasangan yang disatukan adalah dua jantan atau dua betina.

Beberapa cara membedakan jantan dan betina:

  • Lovebird jantan: biasanya lebih kecil, tubuh ramping, ekor lebih lancip, dan cenderung lebih aktif saat mendekati pasangannya.
  • Lovebird betina: tubuh lebih besar dan lebar, ekor agak membulat, serta lebih agresif jika merasa terganggu.

Kalau masih ragu, bisa gunakan metode cek tulang pubis (di bagian bawah kloaka).

Jantan biasanya tulangnya rapat, sedangkan betina lebih renggang karena akan bertelur.

Baca Juga: Cara memandikan dan menjemur Lovebird

Cara paling akurat tentu saja dengan tes DNA, tapi ini lebih cocok untuk peternak serius karena biayanya cukup mahal.

2. Pilih Usia yang Matang

Lovebird idealnya dijodohkan saat sudah memasuki usia matang, yaitu 7-8 bulan ke atas.

Jika terlalu muda, birahi belum stabil dan bisa sulit bertelur meskipun sudah berjodoh.

Usia yang ideal untuk produksi berkisar antara 1–4 tahun, karena pada masa ini lovebird masih produktif dan sehat.

3. Karantina dan Perkenalan

Sebelum disatukan dalam satu kandang, sebaiknya lovebird ditempatkan berdampingan dalam kandang terpisah selama 3–7 hari.

Tujuannya adalah agar mereka saling mengenal terlebih dahulu lewat suara dan pandangan.

Selama masa perkenalan ini, amati perilaku keduanya:

  • Jika sering mendekat dan tidak agresif, berarti ada sinyal positif.
  • Jika sering bertengkar atau menyerang, sebaiknya coba pasangan lain.

4. Proses Penyatuan

Setelah masa perkenalan berjalan lancar, mulailah menyatukan mereka dalam satu kandang.

Pilih kandang yang cukup luas dan nyaman, dengan tempat makan dan minum yang cukup.

Beberapa tanda lovebird sudah berjodoh:

  • Saling suap-suapan (feeding).
  • Sering berdempetan saat tidur.
  • Betina mulai menunjukkan tanda-tanda birahi seperti sering jongkok atau membuka sayap.

5. Berikan Pakan Penunjang Birahi

Agar proses penjodohan lebih cepat dan produktif, kamu bisa memberikan pakan tambahan (extra fooding) yang bisa meningkatkan birahi lovebird, seperti:

  • Jagung muda
  • Kangkung
  • Tauge
  • Telur puyuh rebus (sekali seminggu)

Berikan secara teratur tapi jangan berlebihan agar tidak membuat burung over birahi.

6. Sediakan Sarang dan Bahan Sarang

Setelah pasangan terlihat akur dan menunjukkan tanda-tanda siap kawin, siapkan kotak sarang (glodok) di dalam kandang.

Jangan lupa tambahkan bahan sarang seperti serutan kayu, daun kering, atau sabut kelapa.

Baca Juga: Cara merawat lovebird cepat berkicau setiap hari

Lovebird betina biasanya akan mulai aktif menyusun sarang jika sudah siap bertelur. Ini pertanda bagus bahwa proses penjodohan berhasil.

7. Jaga Kebersihan dan Ketentraman Lingkungan

Lingkungan yang tenang dan kandang yang bersih sangat penting untuk keberhasilan lovebird dalam bertelur. Jangan terlalu sering mengganggu pasangan yang sedang dalam masa bertelur. Beri mereka privasi agar merasa aman dan nyaman.

Usahakan juga tempat ternak jauh dari gangguan suara bising atau binatang lain seperti kucing dan tikus.

8. Tanda Lovebird Siap Bertelur

Setelah 5–10 hari sejak kawin, lovebird betina biasanya akan mulai bertelur. Tanda-tandanya antara lain:

  • Sering masuk dan tinggal di sarang.
  • Nafsu makan menurun sedikit.
  • Tampak lebih tenang dan pasif.

Biasanya, lovebird akan bertelur 1 butir setiap 1–2 hari, dan bisa menghasilkan hingga 4–6 butir dalam satu periode.

9. Perawatan Setelah Bertelur

Setelah betina mulai mengerami telur, pastikan pakan dan air minum selalu tersedia.

Jangan sering dibuka atau diperiksa karena bisa membuat induk stres dan meninggalkan telur.

Baca Juga: 5 Asupan Makanan Alami untuk lovebird

Dalam 21–23 hari, telur biasanya akan menetas. Setelah itu, kamu bisa mulai memberikan pakan tambahan seperti bubur bayi (untuk lolohan) jika ingin membantu memberi makan anakannya.

Kesimpulan

Menjodohkan lovebird memang butuh kesabaran dan ketelatenan, tapi hasilnya bisa sangat memuaskan jika dilakukan dengan benar.

Dengan memperhatikan jenis kelamin, usia, proses perkenalan, serta perawatan yang tepat, lovebird bisa cepat berjodoh, bertelur, dan menghasilkan anakan yang sehat.

Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang ingin mulai beternak lovebird.

Selamat mencoba, dan semoga lovebirdnya cepat produ

Leave a Comment